
A few days ago, I read about the story of Jaycee Lee Dugard. She was kidnapped on June 10, 1991. She was 11 at the time. Ceritanya luar biasa tragis. Baru pada tanggal 26 Agustus 2009 dia ditemukan kembali. Hilang selama 18 tahun, dia diperkosa pula selama masa itu oleh penculiknya hingga hamil dan melahirkan 2 anak. Sakit gak tuh?
Penculik Jaycee adalah sepasang suami-istri bernama Phillip Craig Garrido dan Nancy Garrido. Kalo menurut bokapnya si Phillip Garrido, dia mulai aneh sejak ngalamin kecelakaan motor dan harus dioperasi waktu masih muda. Dia juga ada sejarah pemakaian LSD dan kokain. Jelas aja gila ya? Selain mungkin emang udah ada gen psycho, mungkin kecelakaan itu yang jadi katalisnya. Tahun 1976, Garrido menculik Katherine Callaway Hall dan memperkosanya selama periode 24 jam. Garrido tertangkap dan memperoleh hukuman penjara selama 50 tahun di Leavenworth Penitentiary, Kansas. Tahun 1976 ini juga dia didiagnosa sebagai penyalahguna obat-obatan dan memiliki penyimpangan perilaku seksual. Dia pernah bersaksi di pangadilan kalau dia sering masturbasi di dalam mobil yang diparkir di samping sekolah2 sambil mengamati ramaja2 wanita murid sekolah2 tersebut. *Hueek...* Phillip Garrido dan Nancy Bocanegra bertemu pertama kali di penjara federal saat Nancy mengunjungi pamannya. Kemudian mereka menikah pada tahun 1981.
Tanggal 10 Juni 1991, Carl Probyn, ayah tiri Jaycee Lee Dugard, menyaksikan Jaycee diculik sekitar 2 blok dari rumah mereka. Ia dipaksa masuk oleh 2 orang tak dikenal ke dalam mobil yang kemudian langsung kabur. Carl sempat mencoba mengejar mereka dengan mengendarai sepeda, namun tak terkejar. Pasangan Garrido membawa Jaycee ke rumah mereka di daerah Antioch dan menyekapnya disana. Tak lama kemudian, Garrido membangun pagar pembatas di sekitar rumah mereka, dimana juga sudah ada beberapa pohon yang cukup tinggi dan lebat sehingga dapat menyamarkan lokasi penyekapan Jaycee.
Selama masa penculikannya, Jaycee melahirkan 2 anak dari Garrido. Pertama kali melahirkan adalah ketika ia berusia 14 tahun. Secara fisik mereka bertiga sehat walaupun tidak pernah mengunjungi dokter. Sebenarnya para tetangga pernah melihat anak2 bermain di halaman belakang. Jaycee juga kerap berada di rumah Garrido dan membuka pintu bagi tamu. Pada orang luar, Garrido memperkenalkan Jaycee sebagai Allissa. Garrido juga memiliki sebuah print shop. Salah seorang klien bernama Ben Daughdrill mengaku perneh berbicara melalui telepon dan juga bertemu dengan 'Allissa'. Beliau juga menyatakan bahwa Allissa-lah kekuatan kreatif dari print shop tersebut karena ia sering memberikan hasil desain yang memuaskan. Kepada orang luar, kedua anaknya mengakui Jaycee sebagai kakak mereka. Selama masa ini, Jaycee memiliki akses untuk menggunakan telepon bisnis, dan dia juga memiliki akun email. Namun entah mengapa ia tak pernah menggunakannya untuk mengungkapkan siapa dirinya sebenarnya, maupun untuk membantu melepaskan dirinya dari situasi tersebut.
Sementara itu, Garrido mulai mendalami kegiatan agama, namun tetap ada penyimpangan dalam ide-idenya. Pada 24 Agustus 2009, ia mendatangi kantor FBI di San Francisco dan menyerahkan essay sepanjang 4 halaman mengenai pandangannya atas agama dan seksualitas, dimana ia juga menyatakan telah menemukan solusi atas masalah dirinya yang dapat digunakan untuk menyembuhkan orang lain yang memiliki masalah yang sama. Pada hari yang sama, ia juga mengunjungi University of California, Berkeley untuk meminta ijin mengadakan acara kerohanian sebagai bagian dari program 'God's Desire' miliknya. Ia berbicara dengan Lisa Campbell yang merupakan pengelola event khusus di kampus tersebut. Lisa merasakan ada keanehan pada diri Garrido dan memintanya untuk membuat janji dan kembali pada hari berikutnya.
Keesokan paginya, Lisa memberitahukan kekhawatirannya pada petugas polisi kampus bernama Ally Jacobs. Kemudian Ally melakukan pemeriksaan mengenai latar belakang Garrido dan menemukan bahwa ia pernah melakukan berbagai pelanggaran dan tindakan kriminal sebelumnya. Ia memutuskan untuk dalam pertemuan antara Garrido dan Lisa. Garrido datang dengan membawa 2 anak berusia sekitar 11 dan 15 tahun yang ia akui sebagai anaknya. Ally melihat ketidaknormalan dalam perilaku mereka. Keduanya memiliki tatapan seperti zombie. Zombie yang kena cuci otak.
Tanggal 26 Agustus 2009, Ally memberitahu tentang kejadian ini pada petugas pembebasan bersyarat Garrido karena kuatir menganai kesejahteraan kedua anak tersebut. Dan ternyata menurut sang petugas Garrido tidak memiliki anak. Setelah penyelidikan lebih lanjut, petugas tersebut memerintahkan Garrido untuk datang menemuinya. Garrido datang bersama istrinya, dua anak tersebut, dan 'Allissa' yang sebenarnya adalah Jaycee Dugard. Allissa dan kedua anak tadi diinterviu secara terpisah, dan terungkaplah identitas asli mereka. Kemudian polisi menangkap pasangan suami istri Garrido. Dengan bantuan polisi pula Jaycee menelepon ibunya, Terry Probyn. Awalnya Terry sempat mengira bahwa ia menerima telepon iseng.
Untuk cerita lebih lengkap bisa dibaca di link yang ada di bawah nanti. Pokoknya Jaycee memperoleh hak asuh atas kedua anaknya, dan berkumpul kembali dengan kedua orangtuanya. Nampaknya ia tidak pernah menceritakan pada anak2nya bahwa ia adalah korban penculikan Garrido. Psikiatris yang memeriksa Jaycee menyimpulkan bahwa ia memiliki gejala2 Stockholm Syndrome. Cukup wajar, karena selama bertahun-tahun Jaycee mungkin telah melihat hubungan antara dirinya dengan Garrido seperti suatu hubungan pernikahan.
Posting ini merupakan saduran bebas dari artikel mengenai Jaycee Lee Dugard di Wikipedia.
No comments:
Post a Comment