Hari ini bener2 hari gue ngerumah dan ngeluarga. Hahahaa... Jadi ceritanya tuh semalem gue balik dari kantor jam 3am pagi, tapi jam 7 pagi udah kebangun. Sialan, gue lupa matiin snoozer di BB gue. Skalian aja gue pipis, trus maksudnya sih mau tidur lagi. Apa daya, Bangbag udah bangun dan lagi penuh kasih sayang, and so she waited for me outside the bathroom. When I came out, she took my hand and asked to play with me. Being the good and loving auntie, I sat on the floor and she sat on my lap. We read a book together. Oh, what a sweet moment. I still can't believe I could be that patient and 'ngemong'. Wakakakaka...
Then, I played Farmville for some time. Then I took a shower, again, Bangbag waited for me outside the bathroom. Usually she would scream and yelling and hitting the door until whoever in the bathroom come out. But this time she just stood patiently until I finished my shower. She followed me into my room and watched me doing the rituals. Then we just laying on my bed and talked about stuffs. It was so cute. She was already articulate enough in her pronunciation and processing simple thoughts. So it was like I was chatting with my little sister if I had one. :p
It was a day full of Bangbag and home made food. Loved it. :D
Saturday, February 26, 2011
Tuesday, February 22, 2011
Sunday, February 20, 2011
Split The Body?
What a hectic month! Barely had time to stroll around. The body all stiff and cranky from all those workload, mentally and physically. Currently working on projects and proposals for 3 clients. All need full concentration, meanwhile, one project manager already requested the boss to have me working exclusively on his project. Maybe this is the time for me to split my body into 3? :p
Only have time to meet the boyfriend late at night, almost never on weekends since both of us work on weekends. Almost never see Menik and Kucil these last few weeks. Barely communicating too, only now and then I join the conversation in our BB group chat. Damn...
Please, give me time for myself... Pwiiiiissss...
Only have time to meet the boyfriend late at night, almost never on weekends since both of us work on weekends. Almost never see Menik and Kucil these last few weeks. Barely communicating too, only now and then I join the conversation in our BB group chat. Damn...
Please, give me time for myself... Pwiiiiissss...
Monday, February 07, 2011
The Best Friend Meets The Boyfriend
Semalem akhirnya berhasil mempertemukan cowok gue dengan salah satu sahabat gue, Menik. Sayang Kucil udah pulang. I want to know their opinion on this guy. And I know I can hang on to their judgement. :)
Jadi ceritanya, kemarin itu untuk pertama kalinya Bengal, Menik, dan Kucil bergabung secara live setelah kelahirannya si Boy, si baby yang mungil dan kebluk dan haus tetek nyokapnya. Kesian bokapnya, harus berbagi gitu. Ato malah gak kebagian jatah ya? Hihiks... Kita janjian di salah satu mall di bilangan Jakarta Selatan. Dan asal lo tau, ketemuannya di nursery room. Di ruang menyusui. Di tempat ibu dan bayi melakukan urusannya itu. Ohmaygat. Even with Bangbag, I'd never been there. Wakakakakakaa...
Setelah menjelajahi ruangan menyusui dan ganti popok itu, kita akhirnya pindah ke kafe roti bakar di lantai dasar. Sumpah, si Boy molor terus selama berjam-jam kita disitu. Yaaa, alternately molor n netek. Gaaaak ada rewel2nya. Kamu sungguh suatu keajaiban, nak. Tante bangga sama kamu. Lanjutkan! Dan gue pun jadi cantelan selimut si Boy pas lagi netek, biar dada mamanya gak keliatan sama khalayak umum. Bapaknya sih tetep aja ngintip dari atas. :p
Anyway, I digress. The point is, the guy got to meet Menik. And she seemed to think that he's okay. No negative points, yet. They talked freely and laughed a lot. Or more correctly, he made her laugh, all on my expense. Damn! He told her all stories about our school life back in junior high. But I still don't know what Kucil would think of him.
Anyway, the problem is me. I somehow think that I'm superior to him. And that won't do. I gotta change that thinking, or break up with him altogether. :(
Jadi ceritanya, kemarin itu untuk pertama kalinya Bengal, Menik, dan Kucil bergabung secara live setelah kelahirannya si Boy, si baby yang mungil dan kebluk dan haus tetek nyokapnya. Kesian bokapnya, harus berbagi gitu. Ato malah gak kebagian jatah ya? Hihiks... Kita janjian di salah satu mall di bilangan Jakarta Selatan. Dan asal lo tau, ketemuannya di nursery room. Di ruang menyusui. Di tempat ibu dan bayi melakukan urusannya itu. Ohmaygat. Even with Bangbag, I'd never been there. Wakakakakakaa...
Setelah menjelajahi ruangan menyusui dan ganti popok itu, kita akhirnya pindah ke kafe roti bakar di lantai dasar. Sumpah, si Boy molor terus selama berjam-jam kita disitu. Yaaa, alternately molor n netek. Gaaaak ada rewel2nya. Kamu sungguh suatu keajaiban, nak. Tante bangga sama kamu. Lanjutkan! Dan gue pun jadi cantelan selimut si Boy pas lagi netek, biar dada mamanya gak keliatan sama khalayak umum. Bapaknya sih tetep aja ngintip dari atas. :p
Anyway, I digress. The point is, the guy got to meet Menik. And she seemed to think that he's okay. No negative points, yet. They talked freely and laughed a lot. Or more correctly, he made her laugh, all on my expense. Damn! He told her all stories about our school life back in junior high. But I still don't know what Kucil would think of him.
Anyway, the problem is me. I somehow think that I'm superior to him. And that won't do. I gotta change that thinking, or break up with him altogether. :(
Saturday, February 05, 2011
Tuesday, February 01, 2011
Dilema Pacar Baru
Derita punya pacar ternyata banyak juga ya. Gue jadi serba salah. Udah kelamaan semi ngejomblo, begitu ada pasangan tetap *nyiiing, tetap??* gue malah jadi kusut sendiri. :p
Memang sih, asik rasanya kalo ada cowok spesial yang bisa ditelpon kapan aja, yang bisa diajak pelukan n ciuman n nakal2 dikit *eh?*, ngabisin waktu bareng kalo lagi pengen, dll dst dsb. Punya pacar yang bisa bikin lo senyum, ketawa gokil gara2 SMS gak penting, blablabla. Hal-hal ini jujur bikin gue happy. Yaiyalah, siapa juga yang nggak? :p
Tapiiiii... Pacaran sih pacaran, cuma arahnya itu loh mau kemana? Gue jelas gak pengen serius. Belum pengen lah. Cuman si Ndut bolak-balik ngomong atau ceplos bilang udah gak saatnya pacaran cuma main2, pengennya serius gitu. Damn, bikin gue panik aja kalo udah gitu. Pengennya putusin aja biar tenang, tapi gak tega juga. Susah jadi orang gak tegaan. Hiks...
Okay, I know this isn't right. But I'll try to go along. Who knows that he might be the one who could change my mind? Meanwhile, am just enjoying it to the max. :p
Memang sih, asik rasanya kalo ada cowok spesial yang bisa ditelpon kapan aja, yang bisa diajak pelukan n ciuman n nakal2 dikit *eh?*, ngabisin waktu bareng kalo lagi pengen, dll dst dsb. Punya pacar yang bisa bikin lo senyum, ketawa gokil gara2 SMS gak penting, blablabla. Hal-hal ini jujur bikin gue happy. Yaiyalah, siapa juga yang nggak? :p
Tapiiiii... Pacaran sih pacaran, cuma arahnya itu loh mau kemana? Gue jelas gak pengen serius. Belum pengen lah. Cuman si Ndut bolak-balik ngomong atau ceplos bilang udah gak saatnya pacaran cuma main2, pengennya serius gitu. Damn, bikin gue panik aja kalo udah gitu. Pengennya putusin aja biar tenang, tapi gak tega juga. Susah jadi orang gak tegaan. Hiks...
Okay, I know this isn't right. But I'll try to go along. Who knows that he might be the one who could change my mind? Meanwhile, am just enjoying it to the max. :p
Subscribe to:
Posts (Atom)