Monday, February 07, 2011

The Best Friend Meets The Boyfriend

Semalem akhirnya berhasil mempertemukan cowok gue dengan salah satu sahabat gue, Menik. Sayang Kucil udah pulang. I want to know their opinion on this guy. And I know I can hang on to their judgement. :)

Jadi ceritanya, kemarin itu untuk pertama kalinya Bengal, Menik, dan Kucil bergabung secara live setelah kelahirannya si Boy, si baby yang mungil dan kebluk dan haus tetek nyokapnya. Kesian bokapnya, harus berbagi gitu. Ato malah gak kebagian jatah ya? Hihiks... Kita janjian di salah satu mall di bilangan Jakarta Selatan. Dan asal lo tau, ketemuannya di nursery room. Di ruang menyusui. Di tempat ibu dan bayi melakukan urusannya itu. Ohmaygat. Even with Bangbag, I'd never been there. Wakakakakakaa...

Setelah menjelajahi ruangan menyusui dan ganti popok itu, kita akhirnya pindah ke kafe roti bakar di lantai dasar. Sumpah, si Boy molor terus selama berjam-jam kita disitu. Yaaa, alternately molor n netek. Gaaaak ada rewel2nya. Kamu sungguh suatu keajaiban, nak. Tante bangga sama kamu. Lanjutkan! Dan gue pun jadi cantelan selimut si Boy pas lagi netek, biar dada mamanya gak keliatan sama khalayak umum. Bapaknya sih tetep aja ngintip dari atas. :p

Anyway, I digress. The point is, the guy got to meet Menik. And she seemed to think that he's okay. No negative points, yet. They talked freely and laughed a lot. Or more correctly, he made her laugh, all on my expense. Damn! He told her all stories about our school life back in junior high. But I still don't know what Kucil would think of him.

Anyway, the problem is me. I somehow think that I'm superior to him. And that won't do. I gotta change that thinking, or break up with him altogether. :(

No comments: