Monday, April 13, 2009

Need New Brand Strategy for Bidadari Bengal?

Kemaren abis dapet pencerahan. Dari 4 orang kakak gue. Mereka adalah orang-orang yang dititipin gue oleh bokap dan nyokap sebelum mereka meninggal. Kalo istilah mereka, bokap nyokap meninggalkan benda warisan pada meruka berupa seorang Bidadari Bengal. Nah, masalahnya, warisan yang mereka terima ini ternyata bener-bener jadi pikiran untuk mereka.

Gak tau si Bidadari Bengal ini musti diapain, tapi brief yang diterima adalah supaya benda warisan ini dipoles sehingga menjadi produk maha unggul dan high class, tapi tidak high maintenance. Berbagai daya upaya tampaknya telah dilakukan, namun aneh bin ajaib, belum ketemu cara yang tepat untuk mencapai tujuan tadi. Brief sudah jelas, design sudah dibuat, gak cuma oleh 1 designer tapi banyak yang sudah diorder untuk mengolah kembali brief yang diberikan. Sudah dimodifikasi pula, tapi kok ratingnya, eh salesnya gak naik juga ya?

Akhirnya kemarin terlaksana meeting mengenai produk ajaib yang memiliki brand Bidadari Bengal ini. Mulai dari Account Director, Client Service, Senior Art Director, sampai Designernya semua pada ikut. Mencoba menelaah apa yang salah dari produk itu. Apakah produknya, apakah target marketnya, apakah designnya yang belum sesuai brief, atau ada hal-hal lain yang tidak diketahui sebelumnya. Hasil dari meeting tersebut adalaaah:
  1. Gak ada masalah sama brief
  2. Masalah ada di produk Bidadari Bengal
  3. Musti buat proses baru untuk penyempurnaan produk tersebut
  4. Musti buat target yang tepat, dari sisi pemasaran maupun penjualan
  5. Target audience dan market mustinya yang lebih upmarket, karena sayangnya maintenance fee produk tersebut cukup besar
  6. Produk Bidadari Bengal disertai dengan beberapa benefit, namun hanya dapat digunakan apabila berada di tangan yang tepat
  7. Jika berada di tangan yang salah, produk ini dapat menghancurkan pemiliknya, company yang memproduksinya, dan kemudian otomatis akan self-destruct
  8. Harus dicari strategi marketing yang tepat, yang secara total akan meliputi semua aspek, mulai dari pengembangan produk, riset produk dan marketing, hingga akuisisi oleh konsumen dan juga maintenance-nya sehingga brand Bidadari Bengal memiliki brand value yang tinggi dan abadi
Mampus gak tuh? Ini sih udah kayak overhaul mesin. Malah bisa jadi nanti musti merakit ulang produk Bidadari Bengal. It will take time, but for a better result, why not? Only need to remember that there are other factors that will affect the strategy that will be applied for this brand. Deadline is gonna be a problem too. The company wants to launch the product as soon as possible otherwise they will need to borne the maintenance cost. Meanwhile, there are other brands they have that may achieve higher sales.

Bidadari Bengal, nasibmu nak...

1 comment:

HooneyBee_Of_DramaQueenStory said...

wakakakakakaaak, observasi loe kali ini gila cui berbeda, mantap. gue jadi makin iri aja nih kemamouan menulis loe kayaknya tiap hari makin oke aja nih. maksud gw bukan hanya sekedar tulisan yah. setidaknya dari gue akhirnya gue bisa ngebaca tulisan loe yang punya nilai lebih , punya felt gitu. nah gitu dong silakan terus berkarya. gw ketawa terus ngebaca tulisan ini