Thursday, August 06, 2009

Selamat Jalan, Sayangku

ADA YANG HILANG - Ipang (BIP)



Aku hanya bisa terdiam melihat kau pergi dari sisiku, dari sampingku
Tinggalkan aku seakan semuanya yang pernah terjadi, tak lagi kau rasa

Masih adakah tentang aku di hatimu yang kau rasakan?

Coba kau rasakan

Mudahkan bagimu untuk hapuskan semua kenangan bersama denganku?


Tak pernah sedikit pun aku bayangkan
Betapa hebatnya cinta yang kau tanamkan

Hingga waktu beranjak pergi

Kau mampu hancurkan hatiku


Ada yang hilang dari perasaanku

Yang terlanjur sudah kuberikan padamu

Ternyata aku tak berarti tanpamu

Berharap kau tetap disini

Berharap, dan berharap lagi...


Mbul, ini lagu lo. Inget waktu kita karaoke dan lo request lagu ini sampe berulang-ulang? Dan lo maksa mau nyanyi lagu ini sendirian. Gue gak boleh ikutan. Suara lo keren banget waktu nyanyi lagu ini, Mbul.

Mbul, gue gak bisa berhenti mikirin lo. Semua penyesalan karena gue gak bisa dampingin lo bikin gue serasa tenggelam. Tapi juga banyak memori bahagia kita. Cuma kita berdua, gak ada orang lain. Semua campur aduk, Mbul. Dan gimana nyeselnya gue udah seperti melupakan lo di saat-saat terakhir lo. SMS terakhir gue ke lo di malam sebelum lo pergi untuk selama-lamanya. Dan lo gak pernah menjawabnya.

Di pagi terakhir lo gue sempat berniat ingin ketemu lo untuk kasih semangat. Tapi karena kesibukan yang gak ada akhirnya, gue niatin setelah event gue akan ke rumah lo. Tapi ternyata hari itu juga gue pergi ke rumah lo, tapi untuk melihat lo terakhir kalinya sebelum jasad lo diterima bumi. Betapa kurusnya kamu, Sayang. Beda banget sama saat terakhir kita jalan berdua di Cinere beberapa minggu lalu.

Gue tau penyesalan gak ada gunanya, tapi tetap aja gue nyesal gak menemui lo lebih cepat. Seandainya kita punya waktu lebih lama untuk bersama. Seandainya lo sempat merasakan hidup yang bahagia dan sehat sebelum ajal menjemput, Mbul. Gue gak bisa berhenti nangis kalo inget bahwa lo belum merasakan kebahagiaan yang lo inginkan. Bukannya gue gak bersyukur, tapi gue dari dulu ingin lo memiliki kehidupan yang tenang, bersama Adam yang udah sehat. Gue tau betapa sayangnya lo pada anak lo. Gue menyaksikan betapa hancur hati lo waktu tau Adam kena kanker otak. Tapi nyatanya, sekarang lo yang mendahului dia. Seperti yang semestinya, namun tetap terlalu cepat, Sayang.

Sekarang semoga lo udah damai di alam sana, Mbul. Lepas dari semua yang membebani lo di dunia ini. Lepas dari semua kekuatiran yang terus menghantui lo akan anak dan nyokap dan adik lo. Lepas dari penyakit yang lo derita. Dan lepas dari gue yang mencintai lo.

Gue sayang lo, Mbul.
Gue cinta lo.
Lepaskan semua ikatan lo dengan dunia yang udah lo tinggalkan ini.
Damai bersamamu, Sayang.
Mungkin suatu saat kita akan dipertemukan di alam sana kalau saat gue juga tiba.
I love you, Mbul Sayangku.
Selamat jalan...
Selamat jalan...

No comments: